Monday, November 5, 2018

Jemaja - Pulau Surga di Tengah Laut China Selatan


Karang yang tidak jauh dari pantai


Letih pelayaran selama 8 jam terbayar tuntas ketika kapal Ferry Seven Star yang mengantar perjalanan dari  Tanjungpinang, bersandar di Pelabuhan Pulau Berhala, Pulau Jemaja, Letung. Mata terperangah meyaksikan jernih air laut yang menerawang pandangan hingga dasar. Karang yang masih terawat, ikan yang saling berkejaran terasa benar-benar menyegarkan mata. Kantuk dan lelah sirna seketika.
Pulau yang terdiri batu mirip batu vulkanis

Pulau Jemaja, sebuah pulau yang terletak pada  Latitude 03°05'N  Longitude 105°45'E merupakan pulau yang memiliki peran sangat penting pasa masa penjajahan VOC di Indonesia.  Tahun 1887, VOC mendirikan mercusuar berukuran besar di Pulau Mangkai - yang masih termasuk dalam Pulau Jemaja. Pulau Jemaja ini berfungsi sebagai menara, penunjuk perjalaann internasional bagi kapal-kapal dagang VOC dari Malaka ke Eropa atau sebaliknya. Jauh sebelum VOC, Pulau Jemaja telah banyak disinggahi oleh para petualang –petualang dunia pada zaman dinasti-dinasti yang berkuasa di Tiongkok. Bukti keberadaan mereka terlihat dari banyaknya harta karun yang ditemukan oleh masyarakat di Jemaja, berupa koin-koin kuno dan porselen antik yang diperkirakan masih tersimpan, baik di laut maupun di darat pulau indah ini.

Yacht sedang lego jangkar di depan Pantai Padang Melang

Pulau dengan luas sekitar 541.000 kilometer persegi adalah pulau yang sangat lengkap dari segi geomorfologi. Agak aneh memang.  Pulau kecil di tengah laut China Selatan, namun memiliki geomorfologi berupa gunung, perbukitan, dataran alluvium, dataran rendah dan pantai.
Bisa dikatakan Jemaja adalah pulau terlengkap di Provinsi Kepulauan Riau. Terdapat gunung, air terjun, sawah, savanna, pantai dan laut yang mempunyai terumbu karang yang masih terawat.

Karang beraneka ragam warnanya


Wisata
Bagi wisatwan, berkunjung ke Pulau Jemaja akan terasa lengkap dan pas karena semua unsur wisata ada di sini. Wisatwan yang gemar wisata ekstrim dapat melakukan dan menikmatinya di gunung, hutan dan laut. Dan yang tidak menyukai tantangan, bisa menikmati laut biru diterpa angin, sembari duduk di pantai  indah. Berenanglah di pantai putih yang hampir mengelilingi seluruh kawasan Pulau Jemaja.
Pantai Padang Melanng dilihat dari atas

Dari sekian banyak nama pantai di Jemaja, Pantai Padang Melang adalah yang paling popular. Pantai putih dengan garis pantainya sejauh 7 km. Bila kita berkunjung saat musim Angin Utara, gelombang laut di pantai ini sangat besar dan bisa digunakan berselancar (surfing). Masih ada lagi pantai lain yang tidak kalah menawan: Pantai Kusik, Pantai Panjang, Pantai Pikuk, Pantai Pandesan, Pantai Sunggak, dan Pantai Berhala. Adalah suatu kebahagiaan bila bisa menjadi wisatawan pertama yang mengunjungi pantai-pantai tersebut.

Pantai Kusik dan keramba ikan masyarakat

Pulau Jemaja, pulau ini mempunyai struktur batu andesit, batu granit dan batu sedimen. Bebatuan itu berukuran besar dan terdapat di bukit dan laut. Menurut pemikiran penulis yang mempelajarai geomorofologi ketika kuliah, di sekitar Pulau Jemaja dimungkinkan terdapat gunung api purba di bawah laut. Tanah alluvial, batu andesit, tanah yang subur dari debu vulkanis dan air tanah yang melimpah menjadi bukti nyata keberadaannya.
Jemaja juga merupakan daerah yang nyaman bagi wisatawan yang senang akan suasana pedesaan. Di pulau kecil ini terdapat ladang-ladang persawahan milik warga. Ada pula savanna serta hutan mangrove yang masih terjaga kelestariannya.
Pantai Padang Melang

Air Terjun Neraja yang terletak di desa Ulu Maras menjadi salah satu objek wsiaata menarik. Air yang mengalir dari gunung Jemaja, terasa sangat dingin, mengalir sepanjang tahun tanpa henti.
Belum lagi keindahan bawah lautnya yang menawan. Pemandagang bawah laut yang bawah bahkan tidak kalah jika dibanding taman laut lain di belahan Indonesia. Ungkapan ini pernah terlontar dari seorang teman warga Singapura yang sering diving di berbagai daerah di Indonesia.
"Pemandangan bawah laut di Pulau Jemaja salah satu yang terbaik di Indonesia. Bila beruntung saat menyelam kita bisa menemui penyu sisik dan ikan manta yang bermain di terumbu karang dan pasir putih didasar laut," katanya.

Air Terjun Neraja
Terpencil dan Jarang Dikunjungi
Bagi saya, membicarakan keindahan alam Jemaja seolah tidak akan ada kata habis. Tapi sayangnya pulau ini minim publikasi, sehingga destinasi wisata menawan ini jarang dikunjungi. Faktor lain adalah jarak tempuh yang relatif jauh, memakan perjalan yang lama untuk tiba di pulau indah ini. Bandara yang telah dirancang tiga tahun lalu sampai saat ini belum juga terbangun. Belum lagi dengan tidak ditunjang sarana komunikasi yang baik. Operator selular tidak banyak memamsang menara sehingga desa-desa sinyal selular tidak ada kecuali di Letung. Penginapan kelas di bawah melati di Pulau jemaja ini hanya terdapat di Letung, bertarif Rp 200 ribu per malam.
Kendala ini sebenarnya bisa menjadi daya penarik atau sebaliknya menjadi daya pendoroang. Sebagaian wisatawan senang akan suasana jauh dari teknologi dan modernisasi tentu akan sangat menikmati. Tentu sebaliknya bagi wisatawan yang ingin tetap terhubung dengan duia luar.
Savana di Pulau Jemaja





No comments: